TANYA-JAWAB YANG BERHUBUNGAN DENGAN ISI ALKITAB
Samex thoend
Pertanyaan 1 :
Siapakah Istrin Kain dalam Kejadian 4 :17?
Kejadian pasal 4: 17 menjelaskan Kain bersetubuh dengan istrinya dan mengandunglah perempuan itu. Pertanyaan : siapakah istri Kain dalam ayat ini? Bukankah manusia hanya Adam, Hawa Kain dan Habel saja? Habel pada waktu itu sudah di bunuh oleh Kain, terus darimanakah Kain mendapatkan Seorang Istri..??
Jawaban:
Adam dan Hawa adalah manusia yang diciptakan pertama kali. Tuhan juga meneguhkan hal ini dalam Injil Matius 19:3-9. Silsilah Yesus Kristus ditarik sampai Adam (Lukas 3:38). Yudas 14 menyebutkan Henokh sebagai keturunan Adam yang ketujuh. Kita tahu bahwa Adam dan Hawa mempunyai lagi anak-anak laki-laki dan perempuan selain Kain, Habel dan Set (Kejadian 5:4) dan jika hanya satu keluarga Asli maka pernikahan-pernikahan mula-mula haruslah antara saudara lelaki dan saudara perempuan. Pernikahan pada mulanya tidaklah berbahaya. Inses berbahaya sebab mewarisi sel keturunan yang berubah yang menghasilkan anak-anak yang cacat, sakit atau dungu dan tentunya akan dinyatakan dalam diri anak-anak kalau orang tuanya sama-sama mewariskan sel-sel tersebut. Sudah pasti Adam dan Hawa datang dari tangan Allah yang menciptakan mereka dan tidak mempunyai sel-sel demikian. Itulah sebabnya pernikahan antara saudara lelaki dan perempuan atau kemenakan lelaki dan perempuan dari generasi pertama dan kedua sesudah Adam dan Hawa tidaklah berbahaya.
Pertanyaan 2:
Adam dan Hawa memiliki anak laki-laki dan perempuan (Kejadian 5:4), tetapi mengapa Alkitab hanya menyebutkan 2 orang saja?
Jawaban :
anak yang dua orang yang tercantum dalam Alkitab sangat penting untuk sejarah penebusan. Waktu itu, Hawa menyangka bahwa anak sulungnya yaitu Kain adalah orang yang akan membinasakan Iblis (Kejadian 3:15) dan melepaskan mereka dari kutuk dosa dan kematian (Kejadian 4:1). Akan tetapi Justru Kain membunuh Habel adiknya karena iri hati.
Pertanyaan 3 :
Tuhan memberikan tanda pada dahi Kain agar tidak di bunuh oleh orang lain karena Allah tidak menghendaki ia untuk dibunuh. Apakah tanda yang diberikan Tuhan pada dahi Kain?
Jawaban :
kita tidak tahu pastinya apa tanda Tuhan itu di dahi Kain, tetapi pasti itu tampak dengan jelas bagi orang lain yang hidup pada zaman mereka.
Pertanyaan 4 :
Mengapa Allah tidak ikut membinasakan keluarga Nuh pada waktu itu?
Jawaban :
Karena Nuh mendapat kasih karunia Allah. Nuh hidup benar pada zamannya mereka. Selain itu, karena Allah ingin menepati janjiNya untuk menebus umat Manusia.
Pertanyaan 5 :
Ada berapa pasang Tuhan mengirimkan Binatang ke bahtera Nuh?
Jawaban :
Ada 8 (delapan) pasang. 7 pasang binatang halal (Kejadian 7:2), 1 pasang binatang yang haram (Kejadian 7:15)
Pertanyaan 6 :
Apakah Arti tentang Roh Kudus
Jawaban :
Menurut Kamus Alkitab hasil tulisan W.R.F. Browning Halaman 386 menjelaskan bahwa Roh Kudus dalam kata Ibrani disebut “ruah” dan kata Yunani disebut “pneuma” berarti “Nafas” atau “Angin” dan diterjemahkan dengan ‘roh” yang menunjukkan kuasa pemberi kehidupan yang tak terlihat. Jika digabungkan dengan “Kudus”, maka kuasa itu dikatakan sebagai yang ilahi, meskipun kombinasi dua kata tersebut hanya tampak tiga kali dalam PL (Yes. 63:10,11; Maz.51;11). Jadi Roh Kudus adalah Nafas Ilahi, Pribadi yang ilahi, Kuasa Ilahi, dan Roh yang Ilahi.
Pertanyaan 7:
Apakah Roh Kudus memiliki Kepribadian?
Jawaban :
Ya. Roh Kudus memiliki Kepribadian Ilahi. Dalam Buku “Teologi Sitematika” karangan “Henry C.Tiessen” halaman 148-149) menjelaskan “Roh Kudus memiliki tiga unsur utama kepribadian yaitu: Akal (1 Korintus 2:11), Perasaan (Roma 8:27; 15:30) dan kehendak (1 Korintus 12:11). Roh Kudus juga melakukan tindakan-tindakan yang menunjukkan bahwa Ia berkepribadian. Ia mengadakan kelahiran kembali (Yohanes 3:5), mengajar (Yohanes 14:26), bersaksi (Yohanes 15:26), menginsafkan akan dosa (Yohanes 16:8-11), menuntun kedalam kebenaran (Yohanes 16:13), memuliakan Kristus (Yohanes 16:14), memanggil orang ke dalam pelayanan (Kis. 13:2), berbicara (Kis.13:2; Wah.2:7), mengarahkan pelayanan seseorang (Kis. 16:6), memanjatkan doa syafaat (Roma 8:26), menyelidiki segala sesuatu (1 Korintus 2:10) dan berkarya (1 Korintus 12:11). Roh Kudus berhubungan dengan Allah Bapa dan Allah Anak sebagai pribadi. Hal ini terlihat dari formula Baptisan (Matius 28:19), dalam berkat rasuli (2 Korintus 13:13), dan dalam tugasnya sebagai pembina gereja (1 Korintus 12:4-6 bandingkan dengan 1 Petrus 1:1-2; Yudas 20,21). Roh Kudus sensitif terhadap perlakuan pribadi. Ia dapat dicobai (Kis. 5:9), di dustai (Kis.5:3), di dukakan (Ef. 4:30; Yes. 63:10), ditentang (Kis.7:51), dihina (Ibr. 10:29), dan dihujat (Mat. 12:31-32)
Pertanyaan 8 :
Apakah semua agama sama?
Seorang Ibu berkata bahwa semua agama adalah sama. Sama-sama benar karena mereka sama-sama mengajarkan kebaikan, sama-sama menyembah Tuhan. Oleh karena itu tidak perlu dipersoalkan tentang agama. Apakah benar pernyataan seorang ibu ini mengatakan bahwa semua agama sama dan benar?
Jawaban :
Ingat! Memang tidak dapat dipungkiri bahwa semua agama mempunyai persamaan. Tetapi selain persamaan tersebut, terdapat juga cukup banyak perbedaan.
Contoh pertama:
Islam dan Kristen mempunyai pandangan yang berbeda tentang keselamatan. Menurut Islam, keselamatan terletak pada besarnya amal ibadah yang kita lakukan. Tetapi, itu pun belum dapat memberi jaminan, sebagaimana yang disampaikan oleh Muhammad sendiri. “Bersumber dari Abu Huraira, beliau Rasulullah berkata: “Mendekatlah dan berusahalah benar! Ketahuilah, bahwa setiap orang diantara kalian tidak bakal selamat karena amalnya.” Para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, tidak juga engkau?” Rasulullah bersabda: “Tidak juga aku, kecuali bila Allah melimpahiku dengan rahmat dankarunia dari-Nya.” (Hadis Shahih Muslim). Sementara Kristen memberi ajaran, bahwa keselamatan adalah anugerah dari Allah, bukan hasil usaha manusia. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Ef.2:8-9).
Contoh Kedua:
Alkitab atau Injil menceritakan secara teliti mengenai penderitaan, penyaliban dan kebangkitan Isa Al-Masih (lihat Injil Matius pasal 26-28, Injil Markus pasal 14-16, Injil Lukas pasal 22-24, Injil Yohanes pasal 12-21). Sedangkan ‘wahyu’ Nabi yang membawa Al-Quran 600 tahun kemudian menyatakan, “Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa) dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina) dan karena ucapan mereka: ‘Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah’, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka…Sura 4:157″. Manakah yang benar? Bukankah ajaran Alkitab dan ajaran Al-Quran jelas bertentangan? Apakah cerita historis dalam Alkitab yang juga diakui sarjana non-theologi adalah yang benar? atau justru pernyataan Al-Quran yang benar?
Contoh Ketiga :
Alkitab mengajarkan bahwa Isa Al-Masih bukan “manusia pilihan” saja. Injil Yohanes pasal 1 menyatakan bahwa “Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi.” (pasal 1:1-3). Lalu diteruskan tentang Isa Al-Masih, “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita melihat kemuliaan-Nya” (pasal 1:14). Memang ini cerita Natal. Isa Al-Masih bukan “manusia pilihan” saja. Ia adalah Allah yang menjelma menjadi manusia. Sekali lagi pernyataan Alkitab ini bertentangan dengan ajaran Al-Quran, yang menyatakan “Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman ‘Jadilah’ (seorang manusia) maka jadilah dia (Sura 3:59).” Lagi, “Al- Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu beberapa rasul.” (Sura 5:75).
Sekali lagi saya bertanya: mana yang benar, Isa Al-Masih adalah Tuhan yang menjelma dan turun dari surga lahir sebagai bayi perawan Maryam, *atau* ajaran Al-Quran yang mengatakan bahwa Isa Al-Masih diciptakan seperti Adam dan sesuai kata Bapa adalah “manusia pilihan” saja?
Contoh Keempat :
Isa Al-Masih mengajarkan “Aku berkata kepadamu: kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang jahat dan orang baik…” (Injil Matius 5:44-45). Dan Isa Al-Masih mempraktekan sifat kasih ini sehingga dari salib Isa Al-Masih berseru “Ya Bapa, ampunilah mereka (musuh yang menyalibkanNya), sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat (Injil Lukas 23:34)”.
Sebaliknya Nabi Muhammad membawa ajaran jihad yang berbeda sekali. Berikut adalah beberapa kutipan dari dua Sura saja. “Penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka… barangsiapa yang menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Allah amat keras siksaanNya (Sura 8:12,13).” “Perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama semata-mata bagi Allah (8:39).” “Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mu’min untuk berperang…(8:65).” “Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi (8:67).” “Apabila sudah habis bulan-bulan Haram maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka. . . (9:5).” “Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaran) tangan-tanganmu. . . (9:14).” “Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah) (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka. . . (terang maksudnya perangilah Orang Kristen) (9:29).” “Perangilah kaum musyrikin. . . (9:36).” “Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu dan bersikap keraslah terhadap mereka (9:73).” “Berimanlah kamu kepada Allah dan berjihadlah beserta Rasul-Nya (9:86).” Contoh sikap Nabi Muhammad terhadap orang yang dianggap nyata dalam Sura ke 111, yaitu AL LAHAB (GEJOLAK API). Kutuknya hebat, “Binasalah kedua tangan Abu Lahab. . . . kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) isterinya. . . .” Abu Lahab, yang nama sebenarnya adalah Abdul Uzza, dianggap musuh meskipun ia masih ‘keluarga’ Nabi Muhammad sendiri tetapi tidak menyambut ‘wahyu’ yang diberitakan oleh Muhammad.
Pertanyaan 9:
Apakah agama dapat menyelamatkan manusia?
Jawaban :
Agama tidak berasal dari Tuhan. Agama adalah buatan manusia saja. ‘Agama’ hanyalah sebuah aturan yang ditetapkan oleh manusia, yang memuat cara-cara untuk mendekatkan diri dan mengenal Sang Ilahi. Agama juga adalah usaha manusia untuk boleh mengenal dan mencapai Allah di sorga. Agama adalah cara yang diupayakan dan dijalani oleh setiap manusia untuk hidup secara lebih baik. Dan sebagai balasannya, ia berharap nantinya akan diberi kesempatan untuk boleh masuk dalam sorga. ‘Agama’ tidaklah dapat menjamin keselamatan seseorang. Sebab Keselamatan yang sejati hanya terdapat dalam Isa Al-Masih saja. Kitab Injil Berkata: “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12).
Pertnyaan 10 :
Apakah Yesus Kristus memiliki Agama?
Jawaban :
Isa Al-Masih tidak memiliki agama yang harus dia ikuti, agar Dia bisa menuju sorga, sebab Dia adalah jalan menuju sorga itu sendiri. Injil, Rasul Besar Yohanes 14:3-6 Isa Al-Masih berkata: “Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ.” Kata Tomas kepada-Nya: “Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?” Kata Isa kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada (Allah) Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Isa Al-Masih adalah jalan menuju kepada Allah di sorga. Dia adalah “agama” itu sendiri.
Pertanyaan 11 :
Benarkah Allah memiliki Anak? Kalau Allah tidak memiliki Anak, mengapa ada Istilah Anak Allah?
Jawaban :
Orang yang mengerti bahasa dan mendengar istilah “Anak Suroboyo” tentu tidak berpikir bahwa Surabaya melahirkan anak. Melainkan, orang tersebut berasal dari Surabaya. Demikian juga dengan kata “anak kunci.” Bukan berarti kunci melahirkan anak. Inilah yang disebut dengan kata figuratif atau kata kiasan.
Alkitab tidak mengajarkan Allah melakukan hubungan biologis dengan Maryam sehingga melahirkan allah baru, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Inilah pemahaman sebagian umat Muslim yang salah. Mereka yang mempunyai pemahaman demikian, sulit membedakan antara bahasa figuratif dan bahasa harfiah.
Dan anehnya, bila mendengar kalimat “Muhammad adalah kekasih Allah” mereka tahu ungkapan tersebut hanya kiasan, tetapi bila mendengar kata “Anak yang tunggal,” mereka langsung mengartikannya secara harfiah.
Tentu Alkitab tidak mengajarkan hal-hal yang bertentangan dengan “. . . Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak . . . . “ (Qs 4:171). Sayangnya ucapan nabi ini tidak membedakan antara bahasa figuratif dan harfiah.
Kiranya umat Muslim mengerti bahwa Alkitab dan orang Kristen tidak mengajarkan, Isa Al-Masih adalah hasil hubungan biologis antara Allah dan Siti Maryam!
Bagaimana dengan ungkapan, “Muhammad adalah kekasih Allah”? Apakah Allah berpacaran dengan Muhammad, layaknya pria dan wanita? Tentu semua umat Muslim mengerti ungkapan tersebut hanyalah kiasan/figuratif.
Daftar Pustaka
___________. Alkitab. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2013 Browning W.R.F. Kamus Alkitab. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia, 2009 Packer J.I.etc. Ensiklopedi Fakta Alkitab Bible Almanc-1. Malang: Gandum Mas, 2001. (http://tinyurl.com/8abrx5t) (http://www.isadanislam.com/isa-al-masih/) Email : masukan idionline.info.
Biography Penulis
Ev. Iman Yonggi Cho Sinaga S.Th., Mendapat Gelar Pendidikan Teologia di Sekolah Tinggi Teologia Torsina, Surakarta. Pernah melayani di Gereja GBIS “Pulo Gapuk” Sumatera Utara, GBIS “Tabera” Medan Sumatera Utara, GBI Tiberias Di Kupang-NTT, GBIS Kalabahi Alor-NTT. Pernah melayani Gereja persekutuan Kristen di Alor-NTT. Pernah menggembalakan di GBIS “Efrata” Ramunia Lubuk Pakam Sumatera Utara. Sekarang sebagai Gembala Sidang di GBIS Jemaat “Siloam” di Kampung Lakan Bilem sekaligus menggembalakan di GBIS “Arphazo” Batu Apoi Kutai Barat-Kalimantan Timur. Beban Pelayanan adalah menghimbau umat Tuhan untuk mengerti Firman Allah, mempelajari lebih dalam dan berpegang teguh pada Alkitab.
Pernah Bekerja sebagai Marketing dan Jurnalist di Tabloid My Home, Pematang Siantar. Pernah sebagai Financial Counsultant (FC) di PT. Axa Financial Indonesia di Kupang-NTT. Pernah bekerja di Pusat Pengembangan Anak (PPA) di Intu Lingau Kalimantan Timur.